Interaksi Spesies Dan Konsep Komunitas Serta Sifat Komunitas
- Interaksi Spesies
Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita. Interaksi antar organisme dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut :
- Netral
- Predasi
- Parasitisme
- Komensalisme
- Mutualisme
a. Kompetisi
Kompetisi adalah interakksi antar individu yang muncul akibat kesamaan kebutuhan akan sumberdaya yang bersifat terbatas, sehingga membatasi kemampuan bertahan (survival), pertumbuhan dan reproduksi individu penyaing. Kompetisi didefinisikan sebagai interaksi antar individu yang berakibat pada pengurangan kemampuan hidup mereka. Kompetisi dapat terjadi antar individu (intraspesifik) dan antar individu pada satu spesies yang sama atau interspesifik.
b. Niche
Relung atau niche merupakan tempat makhluk hidup berfungsi di habitatnya, bagaimana cara hidup, atau peran ekologi makhluk hidup tersebut. Jadi pada dasarnya makhluk hidup secara alamiah akan memilih habitat dan relung ekologinya sesuai dengan kebutuhannya, dalam arti bertempat tinggal, tumbuh berkembang dan melaksanakan fungsi ekologi pada habitat yang sesuai dengan kondisi lingkungan (misalnya iklim), nutrien, dan interaksi antara makhluk hidup yang ada.
c. Amensalisme
Amensalisme adalah interaksi yang menekan satu organisme, sedangkan yang lain tetap stabil. Amensalisme juga disebut sebagai suatu interaksi bersifat negatif, dimana salah satu anggotanya terhambat dan yang lain tidak terpengaruh. Salah satu contoh amensalisme adalah interaksi alelokemis, yaitu penghambatan satu organisme oleh organisme lain melalui pelepasan produk metabolit ke lingkungan .
Bagian interaksi alelokemis yang melibatkan hanya tumbuhan saja disebut alelopati. Senyawa-senyawa kimia yang mempunyai potensi alelopati dapat ditemukan di semua organ tumbuhan termasuk daun, batang, akar rizoma, bunga, buah dan biji. Senyawa alalopati dilepaskan melalui organ tanaman dengan berbagai cara melalui penguapan, eksudat akar, pencucian dan pembusukan bagian organ yang mati.
Jadi allelopati adalah suatu peristiwa dimana suatu individu tumbuhan menghasilkan zat kimia yang dapat mempengaruhi pertumbuhan individu lain. Pada prinsipnya allelopati adalah:
- Pengaruh yang bersifat merusak, menghambat, merugikan dan dalam kondisi tertentu kemungkinan menguntungkan.
- Pengaruh ini terjadi pada perkecambahan, pertumbuhan maupun metabolisme tanaman.
- Pengaruh ini disebabkan karena adanya senyawa kimia yang dilepaskan oleh suatu tanaman ke tanaman lainnya.
- d. Alelopati
Senyawa alelopati berpengaruh terhadap beberapa hal yaitu:
- Penyerapan hara
- Menghambat pembelahan sel
- Menghambat pertumbuhan
- Menghambat aktifitas fotosintesis
- Mempengaruhi respirasi
- Mempengaruhi sintesis protein
- Mempengaruhi ketegangan membran
- Menghambat aktivitas enzim
- Mempengaruhi suksesi tumbuhan
- Menghambat fiksasi Nitrogen dan Nitrifikasi
- Menghambat pola penyebaran tumbuhan
- Menghambat pembusukan biji dan perkecambahan
Alelopati yang dikeluarkan melalui pencucian ialah asam-asam organik, gula, asam-asam amino, pektat, giberalin, terpenoid, dan fenol. Hasil cucian daun alang-alang akan mempengaruhi pertumbuhan jagung, dan mentimun sedangkan alang-alang yang berakar merah akan menghambat pertumbuhan tomat. Hasil pencucian daun dan umbu teki dapat menghambat pertumbuhan kedele dan jagung
- Komunitas
- Komunitas akuatik, komunitas ini misalnya yang terdapat di laut, di danau, di sungai, di parit atau di kolam.
- Komunitas terrestrial, yaitu kelompok organisme yang terdapat di pekarangan, di hutan, di padang rumput, di padang pasir, dll.
- Struktur komunitas
- Kualitatif, seperti komposisi, bentuk hidup, fenologi dan vitalitas. Vitalitas menggambarkan kapasitas pertumbuhan dan perkembangbiakan organisme.
- Kuantitatif, seperti Frekuensi, densitas dan densitas relatif. Frekuensi kehadiran merupakan nilai yang menyatakan jumlah kehadiran suatu spesies di dalam suatu habitat. Densitas (kepadatan) dinyatakan sebagai jumlah atau biomassa per unit contoh, atau persatuan luas/volume, atau persatuan penangkapan.
- Sintesis adalah proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju ke satu arah yang berlangsung lambat secara teratur pasti terarah dan dapat diramalkan. Suksesi-suksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitasnya dan memerlukan waktu. Proses ini berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem yang disebut klimas. Dalam tingkat ini komunitas sudah mengalami homoestosis. Menurut konsep mutahir suksesi merupakan pergantian jenis-jenis pioner oleh jenis-jenis yang lebih mantap yang sangat sesuai dengan lingkungannya.
- Konsep dan sifat-sifat
1. Formasi
Formasi tumbuhan merupakan hasil makroklimat dan ini dikendalikan dan ditentukan batasnya oleh iklim saja.
2. Asosiasi
Assosiasi adalah vegetasi regional, dalam formasi ini merupakan klimaks sub iklim dalam formasi umum.
3. Ekotone
Ekotone adalah peralihan antara dua atau lebih komunitas yang berbeda.
Terdapat pula 3 konsep yang dapat diterapkan dalam mengamati pola komunitas yaitu :
- Konsep Gradasi Komunitas (Community Gradient Coenocline), yaitu konsep yang dinyatakan dalam bentuk populasi.
- Konsep Gradasi Lingkungan (Environmental gradient), yang menyangkut sejumlah faktor lingkungan yang berubah secara bersama-sama.
- Konsep Gradasi Ekosistem (Ecocline), dalam hal ini kompleks gradasi dan gradasi komunitas membentuk suatu kesatuan sehingga membentuk gradiasi komunitas dan lingkungan
- Bentuk atau struktur utama, seperti jenis dominan. Bentuk hidup atau indikator lainnya seperti hutan pinus, hutan aghatis, dan hutan jati. Dapat juga berdasarkan sifat tumbuhan dominan seperti hutan sklerofil.
- Berdasarkan habitat fisik dari komunitas seperti komunitas hamparan lumpur, komunitas pantai pasir, dan komunitas lautan.
- Berdasarkan sifat-sifat atau tanda-tanda fungsional misalnya tipe metabolisme komunitas.
- Berdasarkan sifat lingkungan alam seperti iklim, misalnya terdapat di daerah tropik dengan curah hujan yang terbagi rata sepanjang tahun, maka disebut hutan hujan tropik.
Komunitas dalam arti ekologi mengacu kepada kumpulan populasi yang terdiri dari spesies yang berlainan, yang menempati suatu daerah tertentu (Ngurah Rai, dkk. 1999). Setiap komunitas tidak harus menempati daerah yang luas, artinya komunitas dapat mempunyai ukuran berapa pun.
Sumber : Lumowa, sonja V.T. 2012 . Bahan Ajar Botani Tingkat Tinggi. Universitas mulawarman:samarinda
http://luqmanmaniabgt.blogspot.com/2011/10/kompetisi-tumbuhan.html
http://marinebiologi.blogspot.com/2011/05/amensalisme-alelopati.html
http://nandito106.wordpress.com/2009/03/02/alelopati-interaksi-antarpopulasi/
http:// http://ladyagustinasetiawati15.blogspot.com/
http://3gggue.blogspot.com/2012/04/interaksi-spesies-dan-konsep-komunitas.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar